3 bulan setelah Peluncuran Program Induk Udang Unggul Vaname NuSa Dewa, Menteri Kelautan dan Perikanan, Bapak Sakti Wahyu Trenggono kembali mengunjungi Balai Produksi Induk Udang Unggul dan Kekerangan (BPIU2K) Karangasem pada hari Selasa, 24 Januari 2023, didampingi oleh Dirjen Perikanan Budidaya, (TB Haeru Rahayu), Wakil Bupati Karangasem (I Wayan Artha Dipa), Plt. Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Karangasem (I Wayan Purna) dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali (Putu Sumardiana).
Tujuan kunjungan kali ke-dua ini yaitu untuk melihat progres Program Induk Udang Unggul Vaname NuSa Dewa yang diluncurkan MKP 3 bulan yang lalu, tepatnya tanggal 28 Oktober 2022 di Balai Produksi Induk Udang Unggul dan Kekerangan Karangasem. Progres program tersebut menunjukkan tingkat produktivitas yang baik berdasarkan performa hasil uji multilokasi. Program tersebut siap menopang dan peningkatan produksi udang nasional serta membantu mewujudkan produksi udang nasional 2 juta ton pada tahun 2024.
“Kali kedua saya kesini, dalam perjalan kunjungan saya ke beberapa tempat, salah satunya ke BPIU2K Karangasem. Bukan hanya bagaimana kita meningkatkan produksi udang kita, tetapi juga bagaimana kita segera menguasai pengusaan teknologi budidaya udang. Jadi bukan hanya pembesarannya saja atau produksinya saja, tetapi juga bagaimana pakan yang paling penting. Bagaimana membangun induk udang yang baik, dan pada akhirnya kita bisa memiliki kemandirian, itu tujuannya.” ujar Menteri lulusan ITB ini.
Kepala BPIU2K Karangasem terus berusaha untuk meningkatkan kualitas induk udang NuSa Dewa agar lebih maksimal sehingga “Peningkatan Ekonomi Melalui Kemandirian Induk” segera terwujud. Balai Produksi Induk Udang Unggul dan Kekerangan Karangasem akan terus melakukan uji multilokasi ke para pembudidaya agar pengembangan program induk udang unggul vaname mendapatkan hasil yang lebih optimal, dan kelima line induk NuSa Dewa, yaitu NSD-g, NSD-bal, NSD-rsw, NSD-t, dan NSD-p siap didistribusikan ke seluruh wilayah Indonesia.
Tidak hanya udang, Menteri Sakti Wahyu Trenggono juga berkesempatan melihat kerang abalon dan tiram mutiara yang merupakan komoditas unggulan BPIU2K Karangasem. MKP sangat antusias ketika mengetahui kerang abalon memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi, dan permintaan pasarnya juga bukan hanya lokal, tetapi juga global. Menteri Sakti Wahyu Trenggono berharap DJPB melalui BPIU2K Karangasem untuk terus intens berkomunikasi terkait budidaya kerang abalon agar bisa dilakukan oleh masyarakat karangasem, karena budidayanya yang cukup mudah namun memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
“Ternyata bukan hanya udang yang semakin baik developmentnya atau risetnya, tetapi juga ada abalon yang sudah bisa dikembangkan, yang menurut saya itu bisa menjadi potensi ekonomi yang bisa dilakukan di masyarakat. BPIU2K Karangasem harus intens berkomunikasi dengan Bupati Karangasem untuk mendiskusikan pengembangan budidaya abalon, karena nilai ekonominya tinggi sekali, dan budidayanya cukup mudah.” pungkasnya.