Karangasem, 23 Mei 2024 – Balai Produksi Induk Unggul dan Kekerangan (BPIU2K) Karangasem menerima kunjungan dari lebih 60 peserta workshop ASEAN-Australia Indo-Pasifik hari ini. Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau penggunaan teknologi perikanan berkelanjutan di BPIU2K Karangasem sebagai bagian dari program kerjasama ASEAN-Australia dalam mendukung keanggotaan Indonesia di ASEAN pada tahun 2024.
Kepala BPIU2K Karangasem, Bapak Wendy Tri Prabowo, dalam sambutannya menyampaikan bahwa “Kawasan Indo-Pasifik adalah harta karun sumber daya laut. Oleh karena itu, akuakultur merupakan landasan sistem pangan kita. Namun, untuk memastikan keberlanjutannya, diperlukan inovasi dan kolaborasi.”
Lebih lanjut, Bapak Prabowo menjelaskan 3 fokus utama pengembangan di BPIU2K Karangasem:
- Precision aquaculture: Memanfaatkan digitalisasi untuk memantau kualitas air secara real-time dan menganalisis data untuk pengelolaan kolam yang optimal dan kesehatan ikan.
- Aquaculture biotechnology: Mengeksplorasi perbaikan genetik dan ketahanan terhadap penyakit pada ikan budidaya.
- Environmental monitoring tools: Memanfaatkan teknologi untuk meminimalkan dampak lingkungan dan memastikan praktik budidaya yang bertanggung jawab.
Salah satu contoh penerapan teknologi di BPIU2K Karangasem adalah pengembangan induk udang unggul NuSa Dewa. Induk udang ini dihasilkan melalui integrasi teknologi molekuler ke dalam program pemuliaan, dengan memanfaatkan:
- Genetic analysis tools: Untuk menentukan udang dengan sifat menguntungkan pada tingkat molekuler.
- Selective Breeding Strategies: Memprioritaskan pasangan induk yang memiliki penanda genetik paling menguntungkan.
BPIU2K juga menjalin kerjasama dengan Oceanic Institute of Hawai’i Pacific University (OI) untuk pengembangan budidaya udang berkelanjutan.
Selain itu, BPIU2K menerapkan sistem monitoring kualitas air berbasis digital yang dapat dipantau secara real-time melalui WhatsApp. Sistem ini memungkinkan staf BPIU2K untuk mengambil tindakan cepat untuk mengatasi masalah dan menjaga kesehatan induk udang. Kunjungan ini diharapkan dapat menjadi platform berbagi pengetahuan dan kolaborasi antar negara-negara ASEAN, Australia, dan Pasifik dalam mengembangkan budidaya perikanan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.