Karangasem, Bali — Indonesia terus mengukuhkan posisinya sebagai salah satu produsen udang vaname unggulan di dunia melalui berbagai inovasi pemuliaan yang berfokus pada kualitas dan ketahanan udang. Balai Produksi Induk Udang Unggul dan Kekerangan (BPIU2K) Karangasem kembali mengadakan workshop bertajuk “Technology Improvement in the Sustainability of Shrimp Production” session II, yang digelar pada 22 Oktober 2024 di Karangasem, Bali, sejumlah pakar dan praktisi tambak seperti Dr. Ir. Slamet Soebjakto, Prof. Dr. Alimuddin, S.Pi., M.Sc, Iwan Hermawan, dan Hardi Pitoyo berkumpul untuk membahas kemajuan teknologi dalam pemuliaan udang.
Strain Vaname Unggulan: Cepat Tumbuh dan Tahan Penyakit
Prof. Dr. Alimuddin dari IPB University menjelaskan bahwa kebutuhan pasar telah mendorong riset intensif untuk mengembangkan strain udang vaname yang tidak hanya tumbuh cepat, tetapi juga lebih tahan terhadap penyakit umum seperti White Spot Syndrome Virus (WSSV) dan Taura Syndrome Virus (TSV). Hasilnya, strain Nusantara Sakti Dewata (NuSa Dewa) muncul sebagai solusi potensial yang mampu memenuhi standar pasar nasional sekaligus menjawab tantangan budi daya di Indonesia.
Inovasi Teknik Seleksi Pemuliaan: Dari Konvensional hingga Molekuler
Selama workshop, berbagai metode seleksi untuk pemuliaan udang diperkenalkan:
- Seleksi Konvensional – Teknik sederhana ini melibatkan seleksi langsung pada tambak, memilih udang berkualitas terbaik sebagai indukan. Meskipun ekonomis, hasil peningkatan pertumbuhan membutuhkan waktu lebih lama dibanding metode lainnya.
- Seleksi Famili – Metode yang lebih maju ini mengandalkan pencatatan khusus dan menghasilkan peningkatan laju pertumbuhan hingga 33.1% dalam waktu yang lebih singkat. Teknik ini dipandang efektif untuk menghasilkan udang dengan kualitas yang seragam.
- Seleksi Berbasis Marka Molekuler – Teknik canggih ini memanfaatkan teknologi PCR untuk memilih gen-gen unggul yang tahan penyakit. Meskipun kompleks, hasilnya signifikan dalam meningkatkan ketahanan udang terhadap patogen berbahaya.
Produksi Udang Vaname Berdaya Saing Tinggi
Program seleksi ini telah menghasilkan udang vaname dengan tingkat survival rate (SR) hingga 90.83% di lingkungan yang terpapar WSSV, jauh lebih tinggi dibanding populasi rentan yang hanya mencapai 30%. Selain itu, laju pertumbuhan harian meningkat, memungkinkan tambahan produksi sekitar 555 kg per hektar dalam sistem tambak intensif.
Menjawab Tantangan Global dengan Strain Berkualitas
Kepala Balai Produksi Induk Udang Unggul dan Kekerangan Karangasem menyatakan bahwa strain udang NuSa Dewa kini tidak hanya didistribusikan lebih luas di Indonesia tetapi juga mendapatkan permintaan berulang dari petambak di berbagai kabupaten. Keberhasilan ini menunjukkan kepercayaan petambak terhadap kualitas strain unggulan ini.
Masa Depan Produksi Udang di Indonesia
Dengan adanya strain udang vaname unggulan yang tumbuh lebih cepat dan lebih tahan penyakit, Indonesia kini siap menjawab tantangan global dalam produksi udang yang berkelanjutan. Dukungan teknologi pemuliaan, diharapkan akan memperkuat posisi Indonesia di pasar ekspor sekaligus meningkatkan kesejahteraan petambak lokal.
Workshop ini menjadi bukti komitmen Indonesia untuk terus mengembangkan sektor akuakultur yang inovatif dan berkelanjutan, sejalan dengan visi industri perikanan nasional yang mampu bersaing di kancah internasional.