Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus menekankan Karangasem pentingnya pengelolaan kualitas air dalam mendukung keberhasilan budidaya udang, khususnya udang vaname. Air memiliki peran vital dalam menjaga suhu tubuh, keseimbangan cairan, serta menjadi media utama reaksi biokimia dalam tubuh udang.
Dalam keterangan yang disampaikan melalui Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPIU2K) Karangasem, disebutkan bahwa kualitas air — meliputi kadar oksigen terlarut (DO), pH, suhu, salinitas, dan amonia — berpengaruh langsung terhadap efisiensi penyerapan nutrisi. Air yang buruk dapat menyebabkan stres osmotik, gangguan metabolisme, dan penurunan nafsu makan pada udang.
“Nutrisi yang seimbang antara protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral, ditunjang dengan kualitas air optimal, akan menghasilkan udang vaname yang tumbuh cepat, sehat, dan tahan terhadap penyakit,” demikian penjelasan dalam rilis resmi tersebut.
Selain air dan pakan, keberhasilan budidaya juga bergantung pada penggunaan benih unggul yang sehat dan kuat. Program Nusa Dewa menjadi salah satu inovasi yang dikembangkan melalui seleksi genetik ketat untuk menghasilkan udang dengan pertumbuhan cepat, efisiensi pakan tinggi (FCR rendah), serta ketahanan penyakit yang lebih baik.
Upaya ini sejalan dengan visi “Ekonomi Biru untuk Indonesia Emas”, yang menekankan pengelolaan sumber daya perikanan berkelanjutan serta peningkatan produktivitas budidaya nasional. Dengan penerapan manajemen kualitas air dan penggunaan benih unggul seperti Nusa Dewa, diharapkan para pembudidaya dapat meningkatkan hasil panen udang vaname secara berkelanjutan dan berdaya saing tinggi di pasar global