Bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda, Program Induk Udang Unggul Vaname NuSa Dewa resmi diluncurkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Bapak Sakti Wahyu Trenggono di Balai Produksi Induk Udang Unggul dan Kekerangan (BPIU2K) Karangasem pada hari Jumat, 28 Oktober 2022. NuSa Dewa merupakan akronim dari Nusantara Sakti Dewata yang berarti induk unggul udang vaname Indonesia yang berasal dari Pulau Dewata yang memiliki kelebihan (Sakti) untuk tumbuh cepat dan toleran terhadap penyakit serta dapat bersaing dengan produk induk udang dari negara lain.
Bapak Sakti Wahyu Trenggono sangat senang dan bangga dengan Dirjen PB melalui BPIU2K Karangasem berhasil membuat terobosan dengan menghasilkan induk udang vaname yang berkualitas, keberhasilan ini menjadi sejarah bagi KKP dalam mengembangkan induk udang unggul vaname sehingga bisa menjawab kebutuhan udang para pembudidaya di Indonesia.
Kepala BPIU2K Karangasem, Wendy Tri Prabowo besama Dirjen Perikanan Budidaya, Tb. Haeru Rahayu menjelaskan secara langsung progres pemuliaan induk NuSa Dewa yang sudah melalui berbagai tahapan, tujuan dari program ini adalah menghasilkan sumber daya genetik udang yang adaptif sesuai kondisi lokal Indonesia agar dapat tumbuh cepat dan toleran sesuai tujuan dan kemandirian udang nasional. Induk udang NuSa Dewa merupakan pengembangan program pemuliaan yang diawali dengan program pemuliaan konvensional yang diperkaya dengan marka molekular. Sebagai informasi BPIU2K Karangasem sudah memperoleh Hak Cipta terkait udang vaname tahan WSSV berupa karya tulis berjudul “Analisis Pewarisan Marka Molekuler dan Ekspresi Gen Imunitas Udang Vaname Tahan White Spot Syndrome Virus” dan Prof. Dr. Alimuddin, S.Pi., M.Sc. dkk sebagai inventor, pada 6 Oktober 2022.
Kepala BPIU2K Karangasem menyampaikan jika varian induk NuSa Dewa memiliki 5 line atau sifat diantaranya, Fast Growth, Balance, Resistant WSSV, Tolerant AHPND, dan Plant Based Protein. Sifat fast growth berarti induk udang mampu tumbuh cepat menggunakan metode seleksi individu, balance memiliki sifat ketahanan dan pertumbuhan yang seimbang, resistant WSSV adalah sifat tahan WSSV dengan tetap mempertahankan pertumbuhan dengan cara seleksi molekuler dan seleksi famili, sama seperti resistan WSSV sifat toleran AHPND juga mempertahankan pertumbuhan dengan seleksi molekuler dan seleksi famili, dan plant based protein berarti tumbuh cepat yang adaptif terhadap pakan protein nabati dengan kombinasi metode seleksi individu dan pendekatan nutrigenomik.
Dengan induk NuSa Dewa ini Kepala Balai sangat optimis bisa memenuhi target produksi udang nasional sebanyak 2 juta ton pada tahun 2024. Induk udang NuSa Dewa sudah melalui uji multilokasi di berbagai titik diantaranya di daerah Penarukan Situbondo, Gorontalo, dan Lombok Tengah NTB, dari hasil testimoni pembudidaya menyebutkan tingkat keberlangsungan hidup udang atau SR mencapai 80-95%. Balai Produksi Induk Udang Unggul dan Kekerangan Karangasem akan terus melakukan uji multilokasi ke para pembudidaya agar pengembangan program induk udang unggul vaname mendapatkan hasil yang lebih optimal.
Selain Eselon I dan Eselon II, acara tersebut juga dihadiri oleh Bupati Karangasem, (I Gede Dana, S.Pd., M.Si), anggota Komisi IV DPR-RI, (Drs. I Made Urip), Plt. Kepala Dinas Perikanan Karangasem, serta Kepala UPT KKP se-Provinsi Bali.